Part 6: Memulai Berlari
Karena kesibukan dan seringnya saya travelling untuk alasan kantor,
mengikuti symposium di luar kota, pelatihan dan berbagai alasan lain,saya
merasa tidak cukup praktis membawa sepeda kemanapun saya pergi. Sebetulnya bisa
sih karena sudah membeli bike box, tetapi tidak praktis dan persiapannya cukup
ribet. Akhirnya saya mencoba lari, olahraga yang praktis dan mudah. Cukup bawa saja
sepatu lari, beres!
Pada tanggal 25 Juli 2016, setahun dan satu bulan setelah memulai
bersepeda, saya mulai mencoba berlari 5km. Jarak 5km ini saya tempuh dalam 40
menit 23 detik. Lagi-lagi paru-paru terasa seperti terbakar, kaki terasa sakit
semua, persis saat awal memulai bersepeda. Tapi saya tidak menyerah, dan mengulangi
lagi step by step seperti saya memulai bersepeda, mencari sumber berbasis
ilmiah, menyusun rencana dan mengeksekusi.
Semua bergulir seiring dengan waktu. Seperti halnya bersepeda, saya
pun mengikuti banyak event lari, mulai 5k, 10k hingga Half Marathon (21k) di
Borobudur dan Alhamdulillah finish walau dengan catatan waktu 2 jam 48 menit.
Bismillah saya akan "pecah telor" mengikuti Marathon di Bali Marathon
27 Agustus 2017, wish me luck and finish strong hahaha..
Part 7: Memulai Triathlon
Tidak pernah terbersit di pikiran saya untuk mengikuti triathlon.
Triathlon adalah olahraga gabungan dan berurutan : renang di laut lepas,
bersepeda dan lari secara berturu-turut. Renang 20 meter saja rasanya sudah mau
mati, apalagi renang di laut tanpa alat bantu. Jarak terdekat 750 meter saja
tak pernah terbersit, apalagi mengikuti Ironman dengan jarak renang 3,86 km. Bayangkan
deh, dengan jarak begitu, lari saja pasti sudah capai bukan main, apalagi renang!
Belum lagi melawan ombak, berenang bersamaan peserta yang lain, wah no thank
you, tak pernah terpikir deh.
Saya bergabung dengan group Whatsapp ZID (Zwift Indonesia-Zwift
adalah software game online yang menggabungkan sepeda dengan trainer, sehingga
seolah-olah kita bersepeda bersama orang lain di dunia maya). Ternyata di
dalamnya banyak pelaku triathlon, bahkan juga Ironman finisher. Akhirnya mulai
deh seperti saat saya memulai bersepeda dan berlari. Rutinitasnya pun tetap
sama, mencari informasi, merangkum informasi, menyusun rencana, mengeksekusi
rencana dan mengevaluasi aksi, lalu kembali lagi ke awal. Pada prinsipnya ini
adalah sesuatu yang saya pelajari di masa lalu, Path to Success sebetulnya mudah: Research, Plan, Execute,
Evaluate, Implement evaluation result from beginning!
Permulaan triathlon saya berawal dari kenekatan saya dan rekan YSCC ,
UYA (dr. Udria Satya, SpOT) untuk mendaftar event Triathlon Buddies. Event ini hanya diperuntukkan mereka yang
belum pernah mengikuti triathlon, karena renang dilakukan di kolam untuk
mengurangi intimidasi laut lepas. Event tersebut diadakan 4 Februari 2017, dan
saya baru memulai belajar renang lagi pada 22 Oktober 2016 (4 bulan sebelum
event). Saya mengikuti kursus yang dilatih oleh atlit renang (hanya 4x
pertemuan dalam 2 minggu). Namun kemudian karena kesibukan, akhirnya berhenti
total dan baru berkesempatan belajar lagi pada 3 Januari 2017 (4 minggu sebelum
event hahaha). Menyerah dengan front crawl swim (gaya bebas) yang belum juga
bisa jarak jauh, saya memutuskan renang gaya katak (breast stroke) tanpa peduli
berapa kecepatannya, yang penting bisa finish tanpa berhenti. Alhamdulillah
berhasil, walaupun awalnya baru 20 meter saja, saya sudah mau pingsan. Bermodal
youtube latihan gaya katak, saya berhasil berenang 750 meter tanpa berhenti.
Ketakutan yang saya rasakan setiap event pun berulang. Untungnya
saya dan Triathlon Buddie, UYA dapat saling menenangkan. Alhamdulillah 4
Februari itulah saya sapat mencapai garis finish Triathlon, walaupun masih di
kolam dengan jarak swim 500 meter, bike 22 km dan run 5 km dengan senyum di
garis finish.
Setelah berhasil mencoba triathlon di kolam, saya dan UYA berniat mencoba
triathlon di laut lepas. Event triathlon "beneran" (dalam artian
berenang di laut lepas) pertama kali yang saya ikuti adalah Sungai Liat
Triathlon yang terkenal dengan event paling bersahabat untuk pemula seperti
saya. Alhamdulillah pada 22 April 2017 kami berhasil finish dengan senyuman di sana.
Lanjut ke Part 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar