Dalam perjalanan saya kembali menggeluti
olahraga bersepeda, saya menemukan kenyataan bahwa untuk memulai bersepeda saat
ini lebih sulit bila dibandingkan ketika saya mulai bersepeda dahulu kala. Ya, kala
rambut kaki saya belum gondrong seperti
sekarang. Ketika panjang kaki saya tidak lebih dari dua buah bidon ukuran 500
cc ditumpuk.
Pada saat saya masih berusia sekitar 4
tahun.
Pada masa itu, tantangan bersepeda yang
paling berat bagi seorang bocah ingusan seperti saya adalah, “Bagaimana caranya
saya bisa menjaga keseimbangan dalam berkendara menggunakan hanya dua buah
roda?” Dua roda kecil yang menjaga agar saya tidak jatuh, satu persatu dilepas
sampai akhirnya saya bisa bebas berkelana dengan kendaraan beroda pertama saya.
Dan akhirnya bersepeda menjadi bagian masa kanak-kanak saya. Sampai saya
berhenti bersepeda sejak saya kenal dunia perkuliahan.
Saat kecil, saya tidak pernah ambil pusing,
jenis sepeda apa yang cocok untuk saya. Selama ayah saya bisa membelikan saya
sepeda, mulut saya akan bungkam dan saya akan kemudian bersepeda sampai sesaat
sebelum adzan maghrib berkumandang.
Kembali lagi, sekarang ini sudah millennium
terbaru. Abad 21. Permasalahan hidup semakin banyak, tantangan semakin besar,
dan, perjuangan untuk mendapatkan sepeda menjadi lebih sulit dibandingkan
sekarang.
Saat saya memutuskan untuk membeli sepeda,
pertanyaan pertama yang muncul adalah, “Apakah sebaiknya saya membeli sepeda
MTB, sepeda Road Bike, atau sepeda lipat?”
Celaka tigabelas, sulit sekali mau beli
sepeda saja.
Dibandingkan ketika saat saya kecil, Apapun
jenisnya, asalkan beroda dua, saya pakai. Sampai rusak. Yang penting
selangkangan saya ini ngga akan terbentur besi panjang yang menghubungkan setir
sepeda dan jok.
(Besi panjang musuh selangkangan saya itu setelah
saya dewasa baru saya ketahui bernama Top
Tube. Sama dengan setir yang istilah kerennya adalah handle bar serta jok yang nama lainnya sadel. Oh betapa
sederhananya hidup saya dulu!)
Pertanyaan kedua, “Berapa uang yang bisa
saya sisihkan agar saya bisa mendapatkan sepeda yang saya inginkan?” Dari
pertanyaan kedua ini, saya mendapatkan pelajaran berharga bahwa, sepeda itu
harganya bervariatif, dan sepeda murah itu, batasnya tipis dengan sepeda yang
murahan.
Kadang suka bertanya, dulu kok ngga pernah
ya, mikir tentang beli? Oh saya lupa.
Yang bayar bukan saya. Orang tua saya.
Pertanyaan ketiga, adalah, dan biasanya jarang
sekali ditanyakan oleh penjual sepeda, “Apa yang akan saya lakukan dengan
sepeda itu. Mau dipakai buat apa, dimana?”
Pertanyaan yang harusnya, saya tanyakan
sebelum saya membeli.
Saya baru menyadari, pilihan pembelian
sepeda saya, seharusnya diutamakan atas dasar, apakah sepeda itu akan saya
gunakan untuk berolahraga, atau untuk sebagai sarana transportasi? Seberapa
sering nantinya akan saya gunakan?
Pertanyaan keempat, adalah, kepada siapa
saya bisa berkonsultasi masalah sepeda ini? Layaknya dokter yang tidak
menguasai suatu bidang ilmu tertentu, ia pastilah akan mencari orang lain yang
lebih berkompeten untuk membantu menjawab pertanyaan yang sudah muncul di
kepala ini.
Sampai sekarang ini saya sedang berhubungan
“serius” dengan road bike. Jangan salah. Sebelum road bike ini, sepeda pertama
saya setelah saya lulus kuliah ini adalah sepeda lipat. Berikutnya adalah MTB.
Saat ini dua benda ini sedang diistirahatkan sampai batas waktu yang belum
ditentukan.
Saya yakin, bukan hanya saya yang akan
bertanya pertanyaan-pertanyaan saya tadi. Salah satu pertanyaan tadi mungkin
jadi pertanyaan Anda juga.
Lalu, apa tujuan saya nulis ngalor-ngidul
ini? Sederhana. Saya akan mencoba membantu anda menjawab, atau setidaknya
menjawab pertanyaan saya sendiri diatas. Sederhananya, “Apa langkah-langkah
yang bisa dilakukan saat akan memulai bersepeda?”
Semuanya dirangkum dalam 4 singkatan
sederhana, yaitu 4 F.
Frame. Fitting. Frequency. Friends.
1.
Frame
Yap. Paling utama. Frame
alias rangka sepeda (dan dalam hal ini, sepeda dalam satu keutuhan) tentunya
harus dimiliki lebih dahulu sebelum memulai bersepeda. Mengenai pemilihan jenis
frame, bahan, dan tipe sepeda, ada baiknya Anda membaca tulisan lain pada
bagian lain di situs jejaring kami ini. Yang pasti, jangan terburu-buru saat
membeli. Hal lain yang tidak kalah penting, selain menyesuaikan dengan anggaran
Anda, maka yang Anda butuhkan sebelumnya adalah, pengetahuan dasar mengenai
jenis medan yang akan Anda jadikan sarana bersepeda. Hal ini berkaitan dengan
jenis sepeda apa yang Anda inginkan. Seperti pertanyaan ke-empat saya.
2.
Fitting
Bila anda mulai serius
dalam bersepeda, maka anda harus mempertimbangkan untuk melakukan pengukuran
sepeda anda secara akurat, dan tidak berdasarkan intuisi. Setiap sepeda
memiliki karakteristik masing-masing. Begitupun tubuh Anda. Maka fitting
dianalogikan dengan membeli sebuah setelan jas merk terkenal, yang ternyata
tidak sesuai dengan badan Anda. Anda ingin mempermaknya? Silakan. Menjualnya
dan membeli yang baru? Lebih baik, bila anda punya dananya. Membuangnya di
Tempat Pembuangan Akhir? Silakan. Saya yang nanti ambil setelah Anda buang.
Jarang sekali pesepeda
pemula memikirkan fitting. Fitting tidak hanya dilakukan setelah Anda membeli
sepeda. Pengetahuan dasar mengenai ukuran sepeda yang sesuai dengan tinggi
badan, dan pengetahuan mengenai bagian-bagian sepeda menjadi sangat penting.
Yang utama, jangan sampai Anda membeli sepeda yang ukurannya terlalu besar atau
kecil. BACA: TERLALU. Dari mana Anda tahu? Sulit. Bertanyalah. Website resmi
dari merk-merk sepeda yang Anda incar mungkin bisa sedikit membantu. Bila
kemudian setelah pemakaian Anda merasa ukuran sepeda Anda kurang sesuai, hal
ini masih bisa diakali dengan
penggantian parts yang nantinya akan
disesuaikan dengan tubuh Anda. Hal ini berkaitan dengan kenyamanan bersepeda.
Bila Anda sudah cukup
rutin bersepeda, Fitting sepeda yang
sebenarnya, dan dilakukan oleh professional mungkin dapat menjadi daftar agenda
belanja Anda berikutnya. Percayalah, biaya Fitting professional yang relatif
tidak murah, menjadi sangat tidak mahal ketika Anda menyadari bahwa parts yang
telah Anda beli lebih dulu dengan harga yang super mahal, ternyata tidak cocok
dengan Anda.
Untuk tahu bagaimana tata
cara bike fitting, ada baiknya anda masuk ke Atau masuk ke http://competitivecyclist.com untuk
tahu secara sederhana, cara fitting sepeda.
Fitting, adalah juga,
Upgrade utama yang anda perlukan saat Anda telah membeli sepeda. Buang jauh
keinginan beli Groupset, wheelset, apalagi sepeda baru. Fitting dulu, baru yang
lainnya.
3.
Frequency.
Setelah sepedanya ada,
ukuran dan parts sementara sesuai, fitting
belum dilakukan karena anda belum yakin, maka mulailah membuat jadwal rutin
untuk bersepeda. Mulai dari jarak pendek. Sepuluh sampai duapuluh km untuk
permulaan setiap akhir pekan adalah awal yang baik. Setelah rutin bersepeda
setiap akhir pekan, mulai sempatkan diantara hari-hari bekerja Anda. Durasinya
tidak perlu lama. Satu atau dua jam cukup. Setelahnya, perpanjang jarak
bersepeda Anda pada akhir pekan. Rutin, dan tekun, adalah kunci keberhasilan
Anda. Bersepeda adalah olahraga yang sangat pribadi. Jangan pernah
membandingkan diri Anda dengan pesepeda lain. Jangan memaksakan diri Anda, bila
melihat seseorang melewati Anda, menghadapi tanjakan seperti sebuah motor 2 tak
dengan kekuatan 100 kuda. Dia bukan Anda. Dan bila kesabaran Anda hilang, dan
memaksakan hal-hal yang seharusnya tidak dipaksakan, hasilnya adalah kelelahan
yang tidak diperlukan.
Memang ada yang namanya push over the limit. Tapi tidak kemudian
membuang segalanya demi mengejar
bapak-bapak tua yang sepedanya reyot tapi kok lebih kuat nanjak didepan Anda
itu… Dia bersepeda sejak 10 tahun yang lalu. Anda baru satu minggu.
4.
Friends.
Bersepeda itu lebih seru
bila dilakukan bersama-sama. Saya memang sudah bilang, kalau bersepeda itu
sangat individual. Tapi itu dalam konteks Anda dan melawan diri Anda sendiri.
Seorang (Atau lebih) kawan, akan membantu Anda dalam mendorong diri Anda
menjadi pesepeda yang lebih baik. Belum lagi tips mengenai cara-cara bersepeda
yang lebih baik, informasi rute, dan bahkan, kadang-kadang, kawan Anda itu bisa
saja menjual atau mendapatkan info parts sepeda yang murah. Saya memulai sepeda
sejak 2 tahun yang lalu. Saat saya bersepeda sendirian, saya cenderung untuk
bermalas-malasan. Atau lebih parah, karena tidak ada teman bersepeda, saya pun
enggan bersepeda.
Sekarang ini? Bergabung
dengan grup sepeda yang namanya terpampang di atas, adalah hal terbaik dalam
kaitannya bersepeda, yang pernah saya dapatkan. Saya memiliki motivasi. Saya
tertantang untuk bersepeda lebih jauh, lebih cepat, lebih lama. Saya
mendapatkan informasi yang sebelumnya harus susah payah saya dapatkan
sebelumnya, dan gratis. Saya mendapatkan kawan bersepeda, sehingga saya tidak
merasa kesepian. Dan, saya menjadi lebih sering bersepeda, karena saya dan
kawan-kawan saya ini akan saling mengajak dan mengingatkan bila kami sebentar
saja, tidak bersepeda.
Jadi, ini adalah salah satu
pengalaman saya dalam bersepeda. 4 ini membantu saya menjadi pesepeda yang
lebih baik. Mau Dicoba?
dr. Arga Patrianagara
PPDS Bedah Umum
The guidelines have a tendency to include a most bonus amount, and they come with a rollover requirement. This ensures the participant wagers the amount a sure 온라인카지노 number of occasions before they'll withdraw the offer. Take observe of the bonus code or promo code that seems on your chosen on-line casino’s evaluation. As talked about above, MGM's giant sport library is a reduce above and consists of a number of} video games have the ability to|you probably can} play utilizing the casino’s no deposit bonus. You also get entry to MGM’s prestigious loyalty program, all its handy banking choices and a high-value sportsbook. BetMGM Casino is among the many most trusted names in playing.
BalasHapus